5 Fakta Functional Training

Untitled design (50)

Functional Training: Arti, Jenis Latihan dan Manfaatnya

Functional training alias FT mungkin menjadi istilah yang masih terasa asing di telinga kita. Padahal, istilah dalam dunia olahraga ini bukan jenis terbaru alias sudah ada sejak dulu, lho

Nah, buat kamu yang masih bingung apa itu functional training, jenis latihan dan manfaatnya, yuk cek selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Functional Training?

Menurut laman resmi APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia), functional training merupakan jenis latihan yang menggunakan alat-alat sederhana maupun tidak sama sekali, misalnya menggunakan berat badan sendiri. 

Umumnya, olahraga ini akan disesuaikan dengan gerakan tubuh saat sedang melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga, peminatnya cukup banyak karena memiliki sifat yang fleksibel alias bisa kamu lakukan kapan dan dari mana saja. 

Meskipun tergolong sebagai olahraga yang sederhana, functional training memiliki kegunaan yang luar biasa untuk meningkatkan stabilitas, mobilitas, kekuatan serta daya tahan tubuh.

Dulunya, functional training hanya digunakan oleh para therapist untuk rehabilitas pasien yang mengalami gangguan gerak, lho. Seiring berjalannya waktu, terapi ini mulai dimodifikasi oleh trainer cabang lain, seperti fitness trainer, strength and conditioning trainer dan martial arts trainer. Bahkan, terapi functional juga digunakan sebagai metode latihan di berbagai bidang olahraga kebugaran. 

Jika kita mengartikan namanya, function memiliki arti tujuan atau fungsi. Sehingga, olahraga ini bertujuan untuk membuat tubuh bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga, functional training bisa diartikan sebagai latihan yang fokus utamanya untuk memudahkan tubuh melakukan aktivitas sehari-hari. Mulai dari menaiki tangga, membawa belanjaan, mengangkat barang maupun bermain dengan anak.

Tentunya, tujuan dalam olahraga ini menjadi pondasi yang menjadi dasar bagi segalanya. Supaya bisa mencapai tujuan itu, maka dibutuhkan prinsip kuat, proses berkelanjutan serta performa yang baik.

Meskipun terlihat sederhana, kamu harus melakukan latihan ini dengan benar, guys. Setidaknya, latihan functional training harus mendapat pengawasan dari pelatih atau trainer maupun orang yang sudah memahami cara latihannya dengan tepat. 

Jika latihan dilakukan secara asal-asalan, hasilnya akan sulit diukur dan dimonitor. Jadi, pastikan kamu melakukan latihan ini secara progresif dan berkala. Selain itu, latihan functional training pun seperti latihan kekuatan pada umumnya, kamu membutuhkan proses belajar yang tidak sebentar untuk bisa memahami semua gerakannya.

So, gak ada yang instan dalam dunia olahraga untuk mendapat hasil memuaskan, termasuk saat sedang berlatih functional training, ya guys!

Perbedaan Functional Training dengan Latihan Lainnya

Perbedaan functional training dengan latihan lainnya bisa terlihat dari gerakan-gerakannya. Umumnya, gerakan yang digunakan merupakan gerakan sederhana mirip dengan aktivitas sehari-hari. Bahkan, alat yang kamu pakai pun sangat sederhana, bisa juga tanpa menggunakan alat, lho.

Biasanya, latihan functional training dilakukan untuk memudahkan melakukan kegiatan harian atau meminimalisir terjadinya cedera dalam setiap kegiatan tersebut.

Siapa Yang Boleh Melakukan Functional Training?

Banyak yang bertanya, ‘Siapa saja sih yang boleh melakukan functional training?’ jawabannya adalah semua orang, guys. Baik itu remaja, orang dewasa, ibu hamil, lansia maupun atlit boleh melakukan latihan gerakan ini. 

Khusus untuk ibu hamil, lansia yang memiliki masalah kesehatan maupun pasca cedera, sebaiknya lakukan konsultasi dulu kepada dokter terkait mengenai program latihannya. 

Untuk prosesnya sendiri bisa mulai kamu lakukan dengan beban ringan terlebih dulu. Kalau tubuh sudah beradaptasi dan siap, kamu dapat meningkatkan program latihannya, misalnya menambah berat beban tersebut.

Jenis Gerakan Latihan Functional Training

Functional training bisa kamu lakukan dengan berbagai gerakan yang dapat dilakukan sehari-hari. Mulai dari one leg dumbbell row, foam roller press, pull-up, push-up, chin-up, squat tanpa barbel hingga plank

Walaupun terlihat mudah, pastikan kamu melakukan gerakan functional training dengan bantuan trainer atau orang yang sudah paham dengan baik, ya. Tujuannya untuk menghindari cedera dan membuatmu bisa melakukan olahraga secara tepat. 

Selain itu, gerakan-gerakan ini harus kamu lakukan secara rutin. Kalau tidak, maka hasilnya tidak akan terasa maksimal seperti yang kamu inginkan.

Manfaat Functional Training

Ada banyak manfaat yang akan kamu dapatkan jika melakukan program latihan functional training secara tepat, yaitu:

  • Menurunkan Berat Badan

Gerakan functional training membantu kamu bisa bergerak secara efektif tanpa mengalami cedera besar. Saat tubuh bergerak dengan nyaman, maka kamu sudah berhasil membakar kalori lebih banyak, lho.

Sebaliknya, jika gerakan olahraga terasa kurang nyaman dan tidak efektif, tubuh pun tidak akan efisien saat sedang membakar kalori. Oleh sebab itu, jenis latihan ini banyak diminati, terutama oleh kaum wanita supaya bisa menurunkan berat badan.

  • Memperbaiki Postur Tubuh

Manfaat melakukan latihan functional training berikutnya adalah membantu memperbaiki postur tubuh. Soalnya, latihan ini tidak hanya membuat satu otot bekerja, tetapi seluruh otot dalam tubuh akan bekerjasama secara efektif pada satu waktu. Sehingga, memberikan hasil optimal pada tubuh dan membuat postur tubuh menjadi lebih baik.

  • Meredakan Stres dan Meningkatkan Mood

Ketika sedang berolahraga, tubuh akan memproduksi endorfin secara optimal di otak. Nah, endorfin ini ternyata bisa mengurangi rasa sakit, stres, depresi hingga meningkatkan kualitas tidur. Kalau hal ini terjadi padamu, maka mood pun akan lebih baik dan membuatmu bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

  • Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Manfaat lainnya yang bisa kamu rasakan yaitu membantu menjaga kesehatan paru-paru, jantung hingga sistem peredaran darah. Selain itu, jika kamu lakukan secara rutin, maka bisa meningkatkan daya tahan tubuh, lho. Sehingga, tubuh bisa lebih sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya yang bisa saja mematikan.

  • Membantu Otot Cepat Pulih Setelah Cedera

Saat otot mengalami cedera, sebagian orang akan diminta untuk tidak melakukan aktivitas berat dulu, termasuk olahraga. Namun, jika kamu tetap ingin berolahraga, cobalah untuk berkonsultasi kepada dokter, ya. 

Biasanya, para dokter akan merekomendasikan olahraga functional training dengan gerakan-gerakan yang aman. Tujuannya untuk membantu mempercepat pemulihan otot cedera, sehingga kamu bisa beraktivitas dengan mudah lagi nantinya.

  • Meningkatkan Kualitas Hidup

Gerakan-gerakan latihan fungsional berfokus pada gerakan yang sering dilakukan dalam aktivitas sehari-hari. Jadi, saat kamu melakukannya dengan rutin, maka akan mempermudah segala kegiatan yang kamu lakukan. 

Tentu saja, hal ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik. Kalau sudah begitu, rasanya bakal gak terasa capek walau kamu beraktivitas seharian ya, guys.

Gimana, kamu sudah siap mencoba olahraga ini?

Kesimpulan 

Itulah informasi seputar program latihan functional training yang bisa kamu ketahui. Pastikan kamu melakukan latihan ini sesuai dengan kondisi tubuh serta memiliki tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, lakukan latihan dengan teratur, rutin dan serius agar memberikan hasil baik nantinya. Sebab, jika kamu melakukan latihan secara asal-asalan tanpa ada pendamping seperti trainer, maka hasilnya pun tak akan maksimal. Kalau sudah begitu, jangan salahkan program latihannya, ya!

 

Kalian juga bisa membeli peralatan latihan Functional Training dengan klik disini! 

Kunjungi juga e-Commerce Lite untuk mendapatkan kacamata paling keren untuk olahraga hingga jalan-jalan dengan klik gambar dibawah ini

Shopee Lite Fitness Indonesia

Tokopedia Lite Fitness Indonesia